INOVASI

1. GEROBAK SIRSAK (Gerakan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur Sembuhkan Berbagai Penyakit)

Proporsi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresur masih rendah (0,30%). Hal ini terjadi karena minat Masyarakat untuk menanam TOGA dan Akupresur masih rendah. Kecenderungan Masyarakat Pamekasan lebih memilih obat Kimia. Berdasarkan permasalahan di atas maka UPT Puskesmas Teja menciptakan sebuah Inovasi yaitu GEROBAK SIRSAK (Gerakan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur Sembuhkan Berbagai Segala Penyakit).

Sasaran pada inovasi ini yaitu seluruh Masyarakat yang berada di Wilayah kerja UPT Puskesmas Teja khususnya Masyarakat Kelurahan Kangenan. Dalam pelaksanaannya Inovasi ini menggerakkan Kader Kesehatan, PKK Desa, dan Saka Bakti Husada (SBH) yang bertugas untuk menyampaikan Informasi dan menjadi Promotor untuk menggerakkan minat Masyarakat dalam menanam TOGA di pekarangan rumah.

Kader Kesehatan, PKK Desa, dan Saka Bakti Husada menggunakan Strategi yang mudah, murah, dan menarik agar mudah di aplikasikan yaitu menggunakan cara BIOPOLY VERTI AKUPRES (Biofarmaka dalam Pot Polybag dan Verticulture serta Akupresur). Selain untuk kebutuhan Pengobatan Tradisional, Budidaya dengan teknik ini diharapkan juga berorientasi Bisnis. Diharapkan dengan adanya minat Masyarakat untuk menanam TOGA, mereka dapat memanfaatkan hasil dengan membuat minuman herbal yang membantu kesehatan tubuh. Selain itu, dengan adanya TOGA juga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga.

Petugas melakukan pelatihan dan pembinaan kepada kelompok-kelompok Masyarakat tentang Teknik Akupresur sehingga diharapkan Akupresur bisa terlaksana untuk membantu keluhan-keluhan ringan.

Kegiatan tersebut dipantau secara berkala oleh Tim Inovator bersama Mitra kerja dan Lintas Sektor lainnya.

2. PUJALITA (Puskesmas Teja Eliminasi Kusta)

Sejak tercapainya status eliminasi kusta pada tahun 2000,situasi kusta di Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Eliminasi di definisikan sebagai pencapaian jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk. Sedangkan kasus kusta di Puskesmas teja masih lebih dari 1 kasus per 10.000 penduduk, untuk itu kami sebagai petugas kesehatan akan bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor untuk penemuan kasus kusta baru melalui pemeriksaan kontak didaerah endemis demi tercapainya eliminasi kusta di wilayah kerja puskesmas teja
Puskesmas Teja terdiri dari 5 Kelurahan dan 5 Desa, dan petugas sebanyak 59 orang, kader kusta sebanyak 40 orang, Sekolah Dasar sebanyak 28. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut sering menemui beberapa permasalahan diantaranya:

a. Stigma masyarakat terhadap penyakit kusta masih tinggi

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta

3. PUJA RAGA (Puskesmas Teja Berolahraga)

Kesehatan olahraga merupakan salah satu upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani dalam semua lapiasan masyarakat Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Berdasarkan fakta lapangan, di Puskesmas Teja selama ini belum melaksanakan aktifitas fisik atau olahraga.Berdasarkan permasalahan diatas, Puskesmas Teja menyajikan inovasi “Pujaraga” sebagai solusi untuk mempromotori dan menggerakkan petugas puskesmas untuk aktif melakukan aktivitas fisik/olahraga guna meningakatkan kesehatan tubuh.

4. PUJA BETE (Puskesmas Teja Berantas TBC)

UPT Puskesmas Teja sebagai pusat penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan upaya kesehatannya UPT Puskesmas Teja harus berdasarkan harapan serta kebutuhan masyarakat Kecamatan pamekasan. Selain itu Upaya kesehatan yang dilakukan harus dapat menjawab masalah kesehatan yang ada. Oleh karena itu diperlukan upaya percepatan peningkatan kualitas pelayanan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat tersebut, salah satunya dengan melakukan terobosan atau inovasi kegiatan

UPT puskesmas Teja harus senantiasa melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan tuntutan seluruh masyarakat diwilayah kerjanya. Berdasarkan analisa diatas, jelas sekali bahwa masyarakat di wilayah puskesmas teja membutuhkan sebuah inovasi untuk menjaringnya Suspek TB dan Penderita TB Paru.
Untuk hal itu UPT Puskesmas Teja telah mencanangkan berbagai inovasi yang disesuaikan dengan permasalahan kesehatan masyarakat yang ada, diantar salah satunya adalah inovasi PUJABETE(Puskesmas Teja Beranta TBC) sebagai upaya penjaringan Suspek TB/ TBC khususnya bagi pengunjung yang mengantar pasien ke puskesmas teja.
Inovasi ini selain untuk penjaringan Suspek atau Terduga TB secara deteksi dini dari program TB Paru / P2TB bertujuan agar masyarakat yang telah dilakukan penjaringan ini mengetahui dan mau mengendalikan faktor resiko dari TB Paru /TBC.

Tujuannya Inovasi ini untuk meningkatkan Cakupan Penjaringan Suspek TB / TBC di wilayah Kerja UPT Puskesmas Teja. Dan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit TBC melalui terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat terbatas dari penyakit TBC, serta memiliki kemauan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata.

5. GERBATIK BERSAMA JUMANTIK (Gerakan Basmi Jentik Bersama Juru Pemantau Jentik)

Tujuan inovasi yaitu untuk meningkatkan pengendalian penyakit DBD dengan cara agar ditiap rumah tersedia satu kader jumantik yang dapat memantau lingkungan rumah masing-masing sehingga PSN slalu terlaksana dan mengurangi peningkatan kasus penyakit DBD
Selain itu juga bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD untuk keberhasilan dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam melakukan pementauan jentik berkala dalam lingkungan rumah tangga ada masalah yang disebabkan:

  1. Pola pikir masyarakat yang sulit untuk berubah dan menganggap foging sebagai acuan untuk membrantas DBD
  2. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan jentik nyamuk .
    Berdasarkan permasalahan diatas, PuskesmasTeja menyajikan inovasi “GERBATIK Bersama JUMANTIK sebagai solusi untuk mencegah meningkatnya penyakit DBD.

6. JAMILA JATUH CINTA (Jaring Ibu Hamil, Persalinan dengan Dukungan Jejaring, Lintas Sektor Untuk Mencegah Kematian Ibu dan Anak)

Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan balita. Antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.
Inisiatif JAMILA JATUH CINTA mempunyai tujuan utama yaitu menekan angka kematain ibu dan anak. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Teja terdapat 2 Kematian Ibu dan 1 Kematian Anak. penyumbang kematian ibu tersebut yaitu dari Kelurahan Jungcangcang dan Kelurahan Barurambat Kota yang sama-sama karena covid-19 yang meninggal di Rumah Sakit Moh. Noer dan Di Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya dalam keadaan hamil, sedangkan penyumbang kematian anak yaitu dari kelurahan Parteker yang meninggal karena Gemeli dan Asfiksia yang ditolong PMB wilayah kerja Puskesmas Teja.

Puskesmas Teja bekerja sama dengan Jejaring mengadakan koordinasi kelengkapan data dan Lintas sektor (Camat, Lurah, Kades, Kader, Toma, Toga, Babinsa, Bhabinkamtibnas) untuk deteksi sosialisasi P4K ( Program Perencaaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi). Bagi ibu hamil risiko tinggi, disiapkan pendamping dari tenaga terlatih bidan dan tokoh perempuan (Kader) yang akan mendampingi dan memantau resiko tinggi pada ibu hamil.

7. PUJA TAWA (Puskesmas Teja Peduli Kesehatan Jiwa)

Inovasi “Puja Tawa” adalah memberikan pendampingan kepada pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Tujuna Inovasi ini untuk : Meningkatnya kualitas hidup ODGJ, Memiliki kepatuhan untuk berobat, Meningkatkan kapasitas keluarga dalam mendampingi ODGJ

8. IKAN PATIN BERKUA (Tingkatkan Kesehatan Pada Calon Pengantin Bersama KUA)

Tujuan inovasi ini, Agar semua calon pengantin yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Teja mendapatkan kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga dapat tercipta keluarga yang sehat dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas

IKAN PATIN BERKUA merupakan program inovasi pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin untuk menghasilakn keluarga yang sehat dan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Petugas kesehatan bekerja sama dengan KUA untuk menghimbau atau mengajak calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan pernikahan.
Meningkatnya kesadaran calon pengantin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan maka untuk menuju keluarga sehat akan tercipta.
Hal ini ditujukan dengan peningkatan calon pengantin melakukan pemeriksaan maka program inivasi berjalan sesuai dengan tujuan.
Setelah pelaksanaan Inovasi IKAN PATIN BERKUA diperoleh hasil : Terwujudnya kerjasama bersama KUA, Calon pengantin paham dan mengerti akan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan ke faskes, Keluarga yang sehat, Terwujudnya generasi penerus yang sehat dan berkualitas

9. GEMAR TAPE (Gerakan Masyarakat Tanggap Penemuan dan Atasi Penyakit)

Seringnya terjadi keterlambatan pelaporan penyakit dan masih rendahnya sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit dalam masyarakat melatarbelakangi UPT Puskesmas Teja untuk membentuk suatu inovasi yaitu “GEMAR TAPE” (Gerakan Masyarakat Tanggap Penemuan dan Atasi Penyakit).

Tujuan Inovasi ini untuk meningkatkan minat Masyarakat dalam aktif dan tanggap untuk penemuan dan atasi penyakit dengan menggerakkan Kader Kesehatan, promotor, petugas surveilans bekerjasama dengan lintas sektor dan program serta petuas kesehatan untuk menggerakkan Masyarakat dalam aktif penemuan dan mengatasi penyakit atau permasalahan kesehatan di lingkungan setempat melalui Forum Foli Tangkas.

Manfaat utama yang diperoleh dari inovasi GEMAR TAPE yaitu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam tanggap penemuan dan atasi penyakit. Dengan adanya inovasi ini juga diharapkan dapat meringankan perekonomian keluarga untuk biaya pengobatan(menghindari keparahan penyakit), dari segi lingkungan kegiatan tanggap penemuan dan aktif dalam mengatasi penyakit juga diharapakan dapat memberikan manfaat yaitu mampu meningkatkan kebersihan lingkungan setempat sehingga mampu mencegah masuknya sumber penularan penyakit serta menciptakan lingkungan yang asri di masayarakat.

Inovasi GEMAR TAPE (Gerakan Masyarakat Tanggap Penemuan dan Atasi Penyakit) merupakan inovasi dengan katagori asli atau original. Inovasi ini dibuat oleh programmer Surveilans UPT Puskesmas Teja dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyakit yang terjadi di masyarakat dengan berbasis surveilans masyarakat dengan membentuk Forum Foli Tangkas. Keberadaan inovasi ini diharapkan mampu memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat agar mampu tepat waktu dalam pelaporan penyakit, bersikap mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan terjadinya penyakit di masyarakat sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menghindari terjadinya KLB.

10. KAMU CANTIK (Kampanye Inovasi TT Bagi Calon Pengantin Bersama Lintas Sektor)

Kegiatan imunisasi TT WUS diarahkan untuk memberikan perlindungan seumur hidup terhadap penyakit tetanus, termasuk tetanus neonatorum dan tetanus maternal. Penyelenggaraan imunisasi TT WUS dikoordinasikan secara terpadu dengan Lintas Program (Promkes, Yankes, KB) dan Lintas Sektor (KUA, BKKBN, Dinas Kesehatan) Upaya pemberian imunisasi TT dimulai sejak bayi melalui upaya pencapaian Universa Child Immunization (UCI) dan Imunisasi anak sekolah pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pemberian imunisasi pada Wanita Usia Subur (WUS), termasuk calon pengantin dan ibu hamil, merupakan terobosan yang sangat sulit dan mahal.

Upaya ini bertujuan untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus. Kekebalan ini tidak timbul setelah terkena penyakit tetanus, tetapi hanya dapat diperoleh melalui kekebalan buatan, secara pasif dengan suntikan anti tetanus serum, dan secara aktif dengan pemberian suntikan tetanus toxoid (TT).

Menurut data capaian imunisasi TT WUS wilayah kerja UPT Puskesmas Teja masih sangat rendah, capaian tahun 2018 (2,2%) dari target 85%. Hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi TT bagi WUS ataupun calon pengantin. Dan juga sejauh ini belum ada penekanan bagi calon pengantin untuk wajib imunisasi TT sebagai persyaratan untuk melaksanakan pernikahan oleh KUA.

× Puja Sehati KOLSENTER